Untuk
teman-teman yang ingin ke Pura Aditya Jaya di Rawamangun, tetapi berdomisili di
Bogor via KRL. Pertama, pastinya dateng dulu ke Stasiun Bogor, jangan ke
Baranang Siang atau Botani karena stasiunnya bukan disana.
Tetapi,
bisa juga sih, dari Tugu Kujang ke Stasiun Bogor dengan naik angkot 03 ke
Stasiun Bogor. Kalau ada yang mau ke Taman Topi juga bisa, kan Taman Topi ada
di sebelahnya Stasiun Bogor, atau mau jalan di pinggiran jalan di luar Istana
Bogor juga bisa karena saat perjalanan dari Tugu Kujang ke Stasiun Bogor,
angkot 03 tersebut akan melintasi jalan di depan Istana Bogor. Di sekitar jalan
Istana Bogor itu, kita bisa sedikit dihibur dengan adanya rusa yang berkeliaran
secara bebas di dalam area Isatana Bogor. Kita juga bisa memberi mereka makanan
berupa wortel atau sayuran yang telah disediakan oleh para penjual di sekitar
sana.
Udah sampe di Stasiun Bogor yang
dilakukan adalah beli tiket supaya bisa naik KRL atau KRL ekonomi. Disarankan
bagi para pemula untuk jangan KRL ekonomi soalnya, karena rawan copet dan lebih banyak berdiri. Selain itu, KRL jenis ini kurang sejuk, dan bangkunya juga
plastik. Kalau yang KRL AC, ya tidak menuntut kemungkinan juga ada copet. Tetapi,
tempatnya lebih nyaman aja, karena tempat duduknya berupa sofa, dan ada kipas
anginnya serta AC, sehingga tidak begitu panas kalau lagi rame. Kalau naik KRL AC, harga tiketnya pasti lebih mahal daripada tiket KRL ekonomi. Harga
KRL AC sebesar Rp 7000,00, sedangkan hargatiket KRL ekonomi hanya Rp 3000,00.
Kalau
udah naik KRL, nanti kita turun di Stasiun Cawang. Kurang lebih 1 jam perjalanan. Dari
sana, kita naik ke arah jalan raya dan menuju ke tempat kopaja bisa berhenti. Nah, di tempat inilah kita menunggu bus yang akan mengantar kita ke Pura Aditya Jaya di Rawamangun. Kode kopaja yang menuju ke Rawamangun adalah menggunakan nomor 57, terkadang agak lama sih tapi sabar aja.
Kalau kopajanya sudah datang,
ya buruan naik soalnya "kopajaku tak berhenti lama".
Perjalanan dari tempat pemberhentian kopaja ke pura Rawamangun sekitar 20
menita dan ongkosnya cuma dua ribu, ya sesuai dengan keadaan kendaraannya.
Ketika berada di Kopaja, kita juga harus berhati-hati, karena "kejahatan terjadi bukan hanya karena ada
niat pelakunya tapi juga karena ada kesempatan", tidak menuntut
kemungkinan, di dalam kopaja, ada orang yang berniat jahat terhadap
temen-temen semua.
Jangan lupa juga, bilang sama pak kondekturnya turunnya di
Arion. Di deket tempat itu ada Stasiun juga tapi kita tidak bisa beli tiket
disana dan naik kereta disana karena stasiun yang dimaksud adalah SPBU (Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum). Tempat pemberhentian kita berada di perempatan jalan yang juga dekat dengan shelter Busway. Tetapi perlu dipahami bahwa tempat pemberhentian itu bukan tempat pemberhentian
umum atau bisa dikatakan itu dipinggir jalan.
Kalau
sudah sampai di tempat pemberhentian terakhir, jangan lupa turun dari kopajanya. Kalo enggak ya
"bablas" dan saya sendiripun belum pernah mencoba ujung dari pemberhentian bus tersebut. Kalau sudah turun, kamu harus menyeberang jalan ke arah SPBU tadi. Nah,
di sebelah SPBU itu ada jalan, dari sana kamu ikutin aja jalan itu.
Kira-kira 300-400 meter, kamu akan melihat tabel "Pura Aditya Jaya", yaudah kamu belok ke kiri.. sampe deh.
Kalau
sudah sampe sana dan sudah sembahyang, gak lengkap rasanya kalau gak makan
makanan khas Bali, yaitu nasi campurnya yang isinya urutan, lawar, krupuk
kulit, sate, daging babi pedas manis, dan ditambah sama semangkuk kecil sayur
nangka/ kuah balung. Mantep deh pokoknya, dan jangan khawatir kehabisan,
karena disana ada lebih dari satu kantin yang menjual makanan tersebut. Untuk
masalah harga, kamu tidak perlu khawatis, terjangkau, sekitar Rp 25.000,00 untuk satu porsi plus segelas es
teh. Meskipun kelihatannya gak begitu banyak tapi lumayan kok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar